Some People I Called Family



Good night guys!! gue baru ada waktu luang buat nulis diblog gue yang sawangaan ini setelah lama  gak update-update, hihiiii. banyak yang udah gue lewatin selama berdiam bisu tanpa bercerita disini, ada seneng ada sedih, life is never flat, life has up and down, if its not, so you're death! tapi kali ini gue mau cerita yang bahagianya aja daripada sedihnya, deh. Salah satu kebahagiaan kita ada dunia adalah punya sebuah keluarga, keluarga jika dikonotasikan pasti berbeda-beda tiap orang dalam  mengutarakannya, namun bagi gue family adalah 'rumah', kenapa gue sebut rumah? sebab rumah adalah tujuan kita pulang, tempat kita beristirahat dari lelahnya kehidupan dilaur sana, tempat yang paling nyaman walaupun rumah kita sendiri tidak lebih bagus dari tempat-tempat yang lain. eh ini gue lagi gak bikin tugas descriptive text tentang rumah loh ya, yang gue maksud disini adalah family itu sendiri ibarat rumah bagi gue, karena family adalah  tempat dimana kita bisa saling membantu disaat masalah membelit, seperti layaknya rumah tempat kita beristirahat dari jenuh, family pastilah berisi orang-orang yang kita sayangi, dan ketika kita berada diantara orang-orang tersayang bukankah itu suatu kenyamanan? Seperti halnya rumah, rumah adalah tempat ternyaman untuk kita mengusir kelelahan, kenapa rumah itu nyaman? Ya karena disana ada orang-orang tersayang kita didalamnya, walaupun kita punya rumah selebar sawah, segede istana Negara tapi itu tidak ada artinya jika kita tidak tinggal bersama keluarga, it isn’t called home yet.

Kalau gue bikin korelasi statistika nih, korelasi antara besar rumah dan kedekatan keluarga itu termasuk dalam negative correlation, karena semakin gede rumah tersebut, semakin kehangatan keluarga itu tidak terlalu deket. Sebaliknya semakin kecil rumah itu, semakin kebersamaan keluarga itu lebih ada. Kayaknya cuman materi Correlation ini doang deh yang gue inget selama 13 pertemuan di makul Statistics kali ini, hehee.

Gak selamanya juga apa yang disebut keluarga adalah mereka yang masih punya ikatan darah dan keturunan dengan kita, karena menurut gue siapapun mereka yang membuat gue nyaman, bahagia, dan bahkan sedih adalah bagian dari keluarga buat gue, sebab hanya orang-orang yang kita sayangillah yang bisa membuat mood kita baik dan bahkan hancur seketika karena kita menyadari bahwa mereka amatlah penting dan berpengaruh dihidup kita ini, tanpa mereka hidup  pasti flat-flat aja. Di Semarang ini gue juga punya keluarga lain, ini bukan gara-gara bapak gue selingkuh dan gue punya 2 ibu, bukaaaaaan! yang pasti keluarga yang gue sebut disini adalah temen-temen gue, temen kampus dan temen luar kampus.
Di semester 3 ini gue bersyukur karena apa yang gue takutkan sejak mengawali semester 3 tidaklah seburuk perkiraan gue, gue takut kesepian, takut gak ada yang perhatian, takut gak semangat kuliah, dan takut-takut yang lainnya. Apalagi minggu pertama gue masuk kuliah di semester 3 ini gue udah pesimis abissssss, gue depresi beratttt karena gue hanya belum terbiasa saja dengan jalan hidup baru gue di semester sekarang, ditambah lagi gue merasa salah ngisi krs karena hampir semua mata kuliah gue ada dikumpulan anak-anak rombel 1 sedangkan gue dulu adalah rombel 3, dan gue belum kenal betul dengan mereka yang kelihatan gak terlalu asik menurut pendapat gue dulu. So farrrrrr??? Its completely wrong!! I’m not lost, I just have a new place there with a new friends in it, mungkin inilah jalan Tuhan memberikan jawaban bahwa gak selamanya berada ditempat baru adalah hal yang buruk, mungkin karena kita belum terbiasa, mungkin karena kita menganggap bahwa tempat baru itu tidak senyaman tempat kita yang biasa, sebenernya kenyamanan sesorang itu sendiri ada ketika kita sudah mulai terbiasa, kadang kita harus meninggalkan tempat yang lama untuk mendapatkan tempat yang baru, atau bahkan kita bisa punya 2 tempat itu sekaligus. C’mon its not bad enough!! Selama ini di semester 3 gue telah merasa berdosa untuk menjudge mereka demikian dulu, nyatanya mereka semua amat-amat-amat asik buat diajak temen, buat diajak bercanda, buat diajak serius, buat diajak curhat, bahkan buat memberi beberapa nasehat. Mereka semua punya dunia mereka sendiri untuk sedikit beralih dari kenyataan dunianya sekarang, ada beberapa yang suka banget sama anime-anime, ada yang gila bola, ada yang suka liat penyanyi ganteng favorite mereka di Youtube dan hampir selalu di puter tiap dikelas, ada yang suka gambar-gambar anime dibuku binder, ada yang suka pacaran dikelas, ada beberapa yang  jomblo diem juga, sih dan gue beruntung gak nemu ada yang suka K-pop. Dari semua absurd hoby mereka itu gue malah asik berada ditengah mereka sekarang ini, dan gue akui bahwa merekalah yang membuat penyemangat gue sekarang, sebab siapa lagi jika bukan teman yang membuat kita bisa tertawa lepas, yang kadang perhatian, dan yang kadang ngasih traktiran motivasi. Gue salah jika gue berfikir takdir yang gue jalani sekarang akan membuat gue terpuruk kedepan, gue salah jika ketika kita kehilangan sesuatu yang berharga maka hidup kita ini gak lagi ada artinya, gue salah jika hanya orang yang gue anggap paling berpengaruh dihidup gue dulu tak lagi bisa memberi segalanya, maka gue tak akan punya apa-apa, gue salah jika gue hanya bisa tertawa, menangis, dan memiliki hari yang indah jika tanpa orang yang gue kira adalah dia saja yang bisa. Gue salah. Gue masih punya kebahagian kecil ini, punya teman-temen kampus, temen-temen diluar kampus, temen kos yang benar-benar menyayangi tanpa setengah hati, mereka semua tulus tanpa mengharap mendapatkan sesuatu dari kita, dimana gue dapat tertawa lepas, punya hari yang indah, punya kebersamaan, mendapat perhatian, mendapat nasehat, dan mendapat tempat yang nyaman tanpa mereka semua? So that they all, my friends, its called ‘home’ its called my another ‘family’. You guys are so damn cool for me!! 

Comments

Popular Posts